Connect with us

Lampung Timur

Ketua DPRD Lampung Timur Ridarotul Aliyah Pimpin Sidak Perusahaan Tapioka

Published

on

LAMPUNG TIMUR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua perusahaan tapioka di Kecamatan Raman Utara dan Batanghari Nuban.

Sidak yang dipimpin Ketua DPRD Ridarotul Aliyah, bersama Kejari Lamtim, unsur TNI, kepala OPD, Ketua Paguyuban Petani Singkong Maradoni, dan anggota legislatif lainnya, menemukan ketidaksesuaian harga pembelian singkong dengan aturan yang berlaku.

Sidak ini berlangsung di dua tempat yakni di CV. Lautan Intan (Raman Utara) dan PT. Berjaya Tapioka (Batanghari Nuban), dan ditemukan harga beli singkong masih jauh di bawah harga yang ditetapkan Surat Keputusan Bersama (SKB) dan Surat Edaran Gubernur Lampung, yakni Rp1.400/kg dengan potongan 15%.

Di PT. Berjaya Tapioka, misalnya, harga beli hanya Rp1.150/kg dengan potongan 20%.Kekecewaan para petani pun terungkap. Mereka mempertanyakan keberanian perusahaan melawan kebijakan pemerintah provinsi.

Ketua DPRD Ridarotul Aliyah turut menyayangkan sikap perusahaan yang mengabaikan edaran gubernur dan SKB tersebut.

“Ini sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah,” ujar Rida

Perwakilan perusahaan, Dwi (HRD PT. Berjaya Tapioka), enggan memberikan penjelasan detail terkait hal ini, hanya berujar telah memberikan penjelasan di dalam ruangan.

Anggota DPRD Komisi II, Yulida Safutri Ayu, mengungkapkan bahwa perusahaan beralasan belum menerapkan harga sesuai edaran gubernur karena belum adanya koordinasi dengan agen.

Sidak ini menyoroti pentingnya pengawasan dan penegakan aturan terkait harga pembelian singkong agar kesejahteraan petani dapat terjamin.

DPRD Lampung Timur berjanji akan menindaklanjuti temuan ini untuk mencari solusi yang adil bagi semua pihak. (*)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lampung Timur

Diduga Korban Jatuh dari Kapal Feri, Jasad Warga Lampung Timur Ditemukan di Pulau Sebesi

Published

on

Lampung Timur – Jasad warga Lampung Timur yang ditemukan di sekitar Perairan Pulau Sebesi diduga adalah korban terjatuh dari kapal feri saat penyeberangan Merak-Bakauheni.

Korban diketahui bernama Ahmad Nasoka (32), warga Desa Braja Luhur, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur.

Korban sebelumnya dikabarkan hilang tidak ada kabar sejak 7 hari sebelum ditemukan. Pada saat itu, dirinya tengah dalam perjalanan pulang menuju Lampung Timur dari tempatnya bekerja di sebuah Perusahaan di Tangerang pada (13/4/2025) lalu.

“Terakhir korban sempat menghubungi orang tuanya dan mengabarkan akan pulang ke Braja Luhur karena sakit. Namun, hingga 3 hari tak kunjung tiba di rumah. Saat dihubungi nomor Handphone-nya sudah tak aktif lagi,” kata Supratikno, Kepala Desa Braja Luhur, Senin (21/4/2025) malam.

Menurut Supratikno, saat itu keluarga korban sempat berupaya melakukan pencarian hingga ke tempat asalnya bekerja. Namun, rekan kerja korban menjelaskan bahwa korban telah pamit untuk pulang kampung.

Pihak keluarga korban juga mendapat informasi mengenai adanya sebuah motor jenis Beat beserta tas dan helm milik Ahmad Nasoka yang tertinggal di sebuah kapal penyebrangan. Namun, saat itu keberadaaan korban tidak ditemukan.

“Lalu, ada di sebuah postingan video yang viral mengabarkan ada jasad yang mengambang di sekitar laut Lampung. Pihak keluarga juga mengidentifikasi jasad itu adalah Ahmad Nasoka dan pihak Basarnas serta Polairud Lampung Selatan melakukan pencarian jasad itu,” ungkapnya.

“Prediksi kami korban terjatuh saat dalam perjalanan di tengah laut saat berada di Kapal penyebrangan Merak-Bakauheni,” lanjutnya.

Setelah jasad korban ditemukan oleh Nelayan dan dievakuasi oleh Tim Basarnas di sekitar perairan Pulau Sebesi, meski jasad korban hampir tak bisa dikenali, namun pihak keluarga memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Ahmad Nasoka. Hal itu diketahui dari ciri fisik serta pakaian yang masih melekat di tubuh korban.

“Setelah kami berkoordinasi bersama pihak Kepolisian dan RSUD Kabupaten Lampung Selatan, jenazah Ahmad Nasoka kita bawa ke rumah duka,” ujar Supratikno.

Jenazah tiba di rumah duka pada Senin (21/4/2025) pukul 18.30 WIB di Dusun 1, Desa Braja Luhur, Kecamatan Braja Selebah, Lampung Timur. Keluarga korban pun histeris, terutama sang istri dan kedua anak lelaki korban yang masih balita.

Tak lama usai kemudian, warga setempat langsung mensholatkan jenazah dan memakamkan korban di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.

Diberitakan sebelumnya, Tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah seorang warga Lampung Timur yang ditemukan di Perairan Pulau Sebesi, Minggu (20/4/2025).

Informasi penemuan jasad berjenis kelamin pria itu awalnya diterima oleh personil Polair Polres Lampung Selatan dari nelayan Pulau. (L7)

Continue Reading

Lampung Timur

Jaksa Sambangi Sekolah di Lampung Timur, Bentengi Pelajar dari Jerat Narkoba dan Bullying

Published

on

Lampung Timur – Selama dua hari terakhir, tim Jaksa Masuk Sekolah (JMS) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Timur menggelar kegiatan sosialisasi hukum, bullying dan bahaya narkoba di sekolah. Rabu ( 5/2/2025 ).

Kali ini Tim JMS mendatangi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N 1 Sekampung.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum di kalangan pelajar dan mencegah penyalahgunaan narkotika di lingkungan sekolah.

Beberapa sekolah yang menjadi sasaran program ini antara lain SMKN 1 Sekampung, SMK Muhammadiyah, SMK Al-Asror, SMK Ma’arif 6 Sekampung, dan SMK Darul Ulum.

Puluhan murid mendapatkan pemahaman langsung dari tim JMS mengenai pentingnya menaati hukum, mencegah Bullying serta bahaya yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba.

Kajari Lampung Timur, Agustinus Ba’ka Tangdililing, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya kejaksaan dalam melakukan pencegahan sejak dini terhadap pelanggaran hukum di kalangan generasi muda.

Kajari melanjutkan bahwa, Tim JMS harus mampu mencerdaskan para siswa – siswi agar lebih paham tentang hukum dan hal-hal yang harus dihindari.

“Kami ingin memberikan pemahaman kepada para siswa agar mereka tidak hanya memahami hukum, tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Kajari didampingi Kasi Intelijen, Muhammad Rony.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Sekampung, Martin Indra, menyambut baik kegiatan ini dan menegaskan bahwa pemahaman hukum harus ditanamkan sejak dini kepada para pelajar.

“Kegiatan ini sangat penting agar para pelajar sadar hukum dan bisa menularkannya kepada teman-teman mereka. Kita harus lebih baik dan jangan sampai ada yang terjerumus dalam narkoba,” ujar Martin.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari para siswa yang hadir. Mereka mengaku mendapatkan banyak wawasan baru terkait dampak buruk penyalahgunaan narkoba dan pentingnya memahami hukum sejak dini.

Dengan adanya program ini, diharapkan para pelajar di Lampung Timur semakin sadar akan bahaya narkoba dan mampu menjadi generasi yang lebih baik.(RBN)

Continue Reading

Lampung Timur

Angin Ribut Menerjang Lampung Timur Rumah Warga Tertimpa Pohon

Published

on

Lampung Timur – Angin ribut telah menumbangkan pohon besar serta menerjang rumah warga Desa Kebon Damar, Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur.

Meski tidak ada korban jiwa, namun satu bangunan rumah semi permanen milik warga rusak berat akibat peristiwa tersebut, Selasa (4/2/2025)

Angin kencang menerjang dan merusak semua benda yang dilewatinya, bersamaan dengan turunnya hujan yang sangat deras dengan suara gemuruh yang sangat kencang,

April Yanto yang melihat lanagsung kejadian angin ribut mengatakan, rumah Romlan yang merupakan tetangga rusak berat bagian dapur setelah tertimpa pohon sengon yang tumbang akibat terterpa angin kencang.

“Ngeri Om, angin menerjang dan merusak semua benda yang dilewatinya,”ucap April Yanto.

Sementara itu Ilham Budi Tripandoyo, Kepala Desa Kebon Damar saat dikonfirmasi mengatakan, Pasca hujan deras disertai angin kencang Ada satu rumah dibagian dapur milik warga di Dusun 001/ RT 17 mengalami rusak parah.

“Setelah tertimpa pohon sengon besar yang tumbang akibat angin kencang kemarin sore, warga langsung gotong royong membersihkan sisa reruntuhan atap rumah yang rusak dan sebagian warga memotong ranting pohon sengon yang tumbang”ujarnya

Tripandoyo juga mengatakan, untuk korban jiwa tidak ada namun kerugian di taksir kurang lebih 10 juta. Kades Tripandoyo juga menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada ketika hujan deras disertai angin kencang.

“Saya menghimbau untuk masyarakat Desa Kebon Damar Jika ada pohon-pohon yang besar disekitar pekarangan segeralah ditebang. Apa lagi kalau dekat dengan rumah, karena itu sangat rentan sekali dan mudah tumbang,”tutupnya. (RBN)

Continue Reading

Trending

- Membangun Masa Depan - Copyright © 2024