Way Kanan – Sekretaris Daerah Kabupaten Way Kanan (Sekdakab) Machiavelli Herman Tarmizi, S. Stp, M. Si meninjau kegiatan cek Kesehatan gratis untuk siswa Sekolah di SMPN 1 Blambangan Umpu, Selasa (12/8/2025).
Selain Sekdakab Machiavelli, hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Way Kanan Srikandi beserta jajaran, Camat Blambangan Umpu Achmad Syafari didampingi Sekcam Sontri, Kepala Puskesmas Blambangan Umpu, Kepala UPT SMPN 1 Blambangan Umpu Mahera.
Diketahui bahwa, Cek kesehatan gratis tersebut dilaksanakan langsung oleh pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) ditiap tiap Kecamatan.
Kegiatan Cek kesehatan gratis untuk siswa sekolah yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Way Kanan melalui dinas kesehatan Way Kanan saat memasuki tahun ajaran baru 2025 di Kabupaten Way Kanan mulai berjalan dari akhir bulan juli tahun 2025.
Dengan sasaran sebanyak 93.348 ribu siswa sekolah dari 577 jumlah sekolah dari tingkat Sekolah Dasar sampai Menengah dan pondok Pesantren di Kabupaten setempat.
Dalam hal ini, Sekda Machiavelli menerangkan bahwa Pemerintah Kabupaten Way Kanan berkomitmen untuk memperkuat layanan kesehatan di Sekolah melalui sinergi lintas sektor, sehingga setiap peserta didik dapat memperoleh akses pemeriksaan kesehatan yang mudah, cepat, dan tanpa biaya.
Menurut Sekda, anak-anak juga merupakan aset masa depan daerah. “Dengan pemeriksaan kesehatan rutin, Kita dapat memastikan mereka tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing,” katanya.
Lebih lanjut Sekda menyampaikan, hingga pertengahan Tahun 2025, Program Cek Kesehatan Gratis di 577 Sekolah dan Pondok Pesantren sudah terlaksana 50 persen dari target yang ditentukan.
Sekda menambahkan, untuk Tingkat SD, SMP, SMA, hingga Pondok Pesantren ditargetkan 93.800 siswa mendapatkan Pelayanan Cek Kesehatan Gratis, sebagai tindaklanjut dari arahan Presiden Prabowo untuk meningkatkan deteksi dini masalah kesehatan di kalangan pelajar.
“Pemeriksaan kesehatan dilakukan serentak oleh seluruh Puskesmas di Kabupaten Way Kanan dengan target penyelesaian pada awal September 2025.
“CKG ini bukan hanya deteksi dini, tapi juga tindak lanjut. Jika ditemukan siswa dengan masalah kesehatan, maka akan ditujuk ke Puskesmas sesuai domisili untuk penanganan lebih lanjut.
Dari total sasaran 93.348 ribu siswa sekolah dan pondok pesantren, 50 persen siswa tersebut telah dicek kesehatannya oleh tenaga kesehatan,”terang Sekda Machiavelli.
Diketahui bahwa CKG sekolah adalah pemeriksaan kesehatan yang ditujukan pada anak usia sekolah untuk identifikasi faktor risiko kesehatan, deteksi dini kondisi pra penyakit dan deteksi penyakit lebih awal.
Adapun tujuan utama program cek kesehatan gratis, baik untuk sekolah maupun masyarakat umum/ adalah deteksi dini masalah kesehatan dan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan.
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan gratis, diharapkan masalah kesehatan dapat terdeteksi sejak dini, sehingga penanganan dapat segera dilakukan untuk mencegah penyakit lebih lanjut dan meningkatkan kualitas hidup.(*)